PENINGKATAN PEMAHAMAN SISWA MELALUI SOSIALISASI PENULARAN PENYAKIT TUBERCULOSIS
DOI:
https://doi.org/10.56606/hikmayo.v3i2.228Keywords:
Penularan Penyakit TBC, Sosialisasi, Peningkatan PemahamanAbstract
Tuberkulosis (TBC) sampai saat ini masih merupakan masalah kesehatan, terutama di negara-negara berkembang termasuk Indonesia. Tuberkulosis merupakan penyakit yang disebabkan oleh mycobacterium tuberculosis. Kasus TBC di Daerah Istimewa Yogyakarta masih tinggi dan bertambah. Berbagai upaya yang dilakukan untuk menurunkan Angka kejadian tinggi oleh pemerintah. Mulai dari imunisasi program POS hingga program pengawasan minum obat untuk penderita yang telah didiagnosis tuberkulosis. Salah satu yang merupakan elemen masyarakat produktif yang mampu memiliki peran dalam membantu Pemerintah dalam upaya untuk pengawasan tuberculosis adalah remaja. Remaja memerlukan kegiatan yang selalu memberikan inovasi, yang tidak hanya terbatas pada pengobatan saja tetapi yang diperlukan lebih dari itu yaitu kegiatan yang sifatnya pencegahan dan promosi kesehatan seperti penyuluhan, pendidikan kesehatan, dan sosialisasi. Tujuan dari kegiatan pengadian ini adalah untuk memberikan pemahaman pada generasi muda khususnya pada siswa siswi di sekolah dalam memberikan pemahanan cara mencegah kejadian dan penyebaran tuberculosis. Kegiatan ini dilakukan di SMK Cipta Bhakti Husada Yogyakarta dan diikuti oleh 25 siswa. Kegiatan pengabdian dilakukan dalam bentuk sosialisasi dan pemasangan banner dilingkungan sekolah tentang penyakit TBC agar dapat pemberian pehamanan terhadap 25 orang siswa.
Downloads
References
Depkes RI. 2008. Pedoman Nasional Penanggulangan Tuberkulosis Paru 2nd ed., Jakarta.
Depkes RI. (2009). Buku Saku Kader Program Penanggulangan TB. Direktorat Jendral Pengendalian Penyakit dan Penanggulangan TB, : Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
Ernawati, K. et al. (2018) ‘Penyuluhan Cara Pencegahan Penularan Tuberkulosis dan Pemakaian Masker di Keluarga Penderita: Pengalaman dari Johor Baru, Jakarta Pusat’,’ Berita Kedokteran Masyarakat (BKM)Journal of Community Medicine and Public Health, 34(1), pp. 44–49
Green, L. (1980). Health Education Planning: A Diagnostic Approach. MayField.
Lönnroth, K., Holtz, T. H., Cobelens, F., Chua, J., Leth, F. Van, Tupasi, T., & Williams, B. (2009). Inclusion of Information on Risk Factors, Socio-Economic Status and Health Seeking in A Tuberculosis Prevalence Survey. The International Journal of Tuberculosis and Lung Disease, 13(2), 171–176.
Maciel, E. L., Brioschi, A. P., Peres, R. L., Guidoni, L. M., Ribeiro, F. K., Hadad, D.
J., Vinhas, D. J., Zandonade, E., Palaci, M., Dietze, R., & Johnson, J. L. (2013). Smoking and 2-month culture conversion during anti-tuberculosis treatment. International Journal of Tuberculosis and Lung Disease, 17(2), 225–228.
Kemenkes. (2017). Panduan Peringatan Hari TB Sedunia Tahun 2017. Jakarta: Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.
Kemenkes. (2014). Pedoman Nasional Pengendalian Tuberkulosis. Jakarta: Kementrian Kesehatan RI. Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit.
WHO. (2016). Global Tuberculosis Report 2016. Geneva, Switzerland:. World Health Organization.
Widyastuti, S. D., Agoes, R. and Argadiredja, D. S. (2018) ‘Pengaruh Penyluhan tentang Penyakit TB Paru kepada Kontak Serumah terhadap Deteksi Dini Penyakit TB Paru di Puskesmas Wilayah Eks Kawedanan Indramayu Kabupaten Indramayu’, Jurnal Kesehatan Indra Husada, 6(1), pp. 46–54.
Willy. (2019). Tuberkulosis. https://www.alodokter.com/tuberkulosis