Digitalisasi Pencatatan Penggunaan Aviobridge dalam Menunjang Efektivitas Pelayanan Apron Movement Control di Bandar Udara Internasional Jenderal Ahmad Yani Semarang
DOI:
https://doi.org/10.56606/albama.v17i1.175Keywords:
digitalisasi, pencatatan, aviobridge, AMCAbstract
Banyaknya pesawat di area keberangkatan dan kedatangan akan meningkatkan pergerakan di wilayah apron. Kualitas pelayanan yang baik sudah diberikan oleh pihak perusahaan sebagai pelayanan yang berkesinambungan. Peningkatan kualitas pelayanan diantaranya dilakukan dengan memberikan kinerja yang baik, aman dan nyaman dalam melayani penerbangan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui 1) digitalisai pencatatan penggunaan aviobridge di Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani Semarang; 2) efektivitas proses pencatatan dan pengolahan penggunaan aviobridge yang ada saat ini Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani Semarang; 3) kendala yang dihadapi dalam proses pencatatan dan pengolahan data penggunaan aviobridge dengan sistem yang ada saat ini di Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani Semarang; dan 4) upaya yang dilakukan untuk mengatasi kendala yang terjadi pada proses pencatatan dan pengolahan data penggunaan aviobridge di Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani Semarang. Hasil penelitian ditarik kesimpulan bahwa: 1) Digitalisasi pencatatan penggunaan aviobridge yang ada di Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani Semarang belum berjalan sepenuhnya, sekarang masih menggunakan form manual; 2) Pencatatan penggunaan aviobridge yang ada di Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani Semarang masih menggunakan form manual yang dianggap masih kurang efektif dan efisien karena membutuhkan waktu yang lama dan beresiko besar untuk kehilangan data; 3) Kendala yang terjadi dalam pencatatan penggunaan aviobridge adalah pengisian form yang manual membutuhkan waktu yang lama dan kekeliruan atau kesalahan input data dalam system; dan 4) Upaya untuk mengatasi kendala-kendala yang terjadi dalam proses pencatatan penggunaan aviobridge yaitu memastikan terlebih dahulu flight yang akan arrival dan departure ke sistem sebelum pencatatan berlangsung agar tidak terjadi kesalahan.
Downloads
References
https://ahmadyani-airport.com/id
https://ilmupenerbangan.com/definisibandara/
Kasmir. (2017). Customer Service Excellent. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Lasa, H. (2017). Digitalisasi, Restorasi, Fumigasi. Buletin Perpustakaan
Mardiasmo. (2017). Perpajakan. Yogyakarta: Andy.
Moenir. (2014). Manajemen Pelayanan Umum di Indonesia. Jakarta: Bumi Aksara.
Pangaribuan, S. (2022). Digitalisasi Koleksi Karya Sastra Balai Pustaka Sebagai Upaya Pelayanan di Era Digital Natives. Jurnal Perpustakaan Universitas Airlangga Surabaya
Pekei, B. (2016). Konsep dan Analisis Efektivitas Pengelolaan Keuangan Daerah di Era Otonomi. Jakarta: Taushia.
Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor: KP 21 Tahun 2015 Tentang Pedoman Teknis Operasional Peraturan Keselamatan Penerbangan Sipil Bagian 139-11 Lisensi Personel Udara
Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor: KP 038 Tahun 2017 Tentang Apron Management Service
Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Republik Indonesia Nomor: PM 36 Tahun 2017 Tentang Peta Jabatan dan Uraian Jenis Kegiatan Jabatan di Lingkungan Unit Pelaksana Teknis
http://artikelpenerbangan.blogspot.com
https://ap1.co.id/id
Sedarmayanti. (2018). Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja. Bandung: Mandar Maju.
Sinambela, L. (2014). Reformasi Pelayanan Publik. Jakarta: Bumi Aksara
Sodik, Ali & Sandu Siyoto. (2015). Dasar Metodologi Penelitian. Yogyakarta: Literasi Media Publishing.
Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatfi, Kualitatif, dan R&d. Bandung: Alfabeta.
_______. (2018). Metode Penelitian Manajemen. Bandung: Alfabeta.
Undang - Undang No 1 Tahun 2009 Tentang Penerbangan